Saturday, July 24, 2010

Yaaaaaahhhh kok Benc...??

Darsono, Wardi, Sugeng dan Jono janjian mengadakan reuni di Restoran yang ada tempat karoekenya. Sambil makan, mereka berempat berbincang2 sambil bernostalgia. Setelah makan Darsono pamit meninggalkan teman2nya untuk nyanyi karoeke,”Minta lagu apa Rek?
Dangdut?”

Sambil mendengarkan Darsono nyanyi, teman2nya melanjutkan obrolan mereka.”Bagaimana anak2mu Geng?” tanya Wardi ke Sugeng.

Sugeng bercerita :
Oo, baik2 saja, anak saya kan dua. Yang cewek ikut suaminya jadi Kapolres di Medan. Sedangkan yang cowok sdh jadi boss, pabriknya dua, pabrik sepatu dan mie. Tapi ya gitu, saya yang jadi bapaknya saja ndak pernah dibelikan motor sama sekali,eehh…pas kemarin pacarnya ulang tahun dibelikan BMW 318i gress.”

“Lha kalau anakmu War?” Wardi pun bercerita,”Anakku dua kerja di Amerika, yang bontot sekarang sdh jadi direktur developer rumah. Tapi agak gendeng juga anak saya yang bontot ini. Rumah bapaknya sdh doyong dibiarkan aja, tp waktu kemarin pacarnya ulang tahun dibelikan rumah baru.”

“Kalau kabar anakmu bagaimana Jon?” Sekarang Jono yang cerita,”Anak saya empat. Cowok satu, cewek tiga. Sekarang sdh pd mandiri. Yang paling sukses ya anakku yang cowok. Sekarang jd pialang saham. Cuman ya agak nggak bener juga. Lha..saya ini nggak pernah di kasih uang sama sekali, tp kemarin waktu pacarnya ulang tahun di kasih deposito 100 juta.”

Setelah Jono cerita, Darsono selesai karoeke,”Nyritain apa sih Rek?”. “Ini lho Dar, pd nyritain anaknya, gimana anakmu Dar?” tanya Jono. Setelah nyalain rokok, Darsono mulai cerita:”Anakku Cuma satu, tp payah. Aku ingin dia jd ABRI, eehh malah jd bencong. Sdh lima tahun dia buka salon, dari dulu sampek skrng ya teteeep aja nyalon. Tp meskipun bencong dia tetep anakkku. Apalagi dasarnya anaknya itu baik, pergaulannya luas dan sanyang sama bapaknya.

Setiao dpt rejeki saya pasti diberi. Kemarin pas dia ulang tahun, ada temannya yang nngado BMW 318i gress, rumah baru, dan deposito 100 juta.
Dia bilang semua itu buat bapak saja, dia tetep seneng buka salon saja, katanya.

No comments:

Post a Comment